"Tale of the Nine Tailed": Harta, Tahta, Nam Ji-ah



Sinetron "Tale of the Nine Tailed" bisa saja usai pada 3 Desember 2020 lalu, tetapi beberapa penggemar kelihatannya banyak yang tidak dapat move on dari sinetron dengan topik hewan mitologi ubah ekor sembilan ini.


Hal itu bisa dibuktikan dari tagar "Tale of the Nine Tailed" yang lagi berkemandang di basis Twitter sampai 7 Desember 2020. Lumrah saja, chemistry Lee Dong-wook yang memainkan Lee Yeon dan Jo Bo-ah yang mainkan Nam Ji-ah benar-benar bagus. Belum juga ditambahkan akting canggih Kim Bum yang diputuskan mainkan watak Lee Rang, adik dari Lee Yeon.


Watak Lee Yeon yang paling murah hati tidak dapat disangkal langsung membuat beberapa pemirsa ketarik pada personalitasnya. Belum juga figur Lee Yeon yang terlihat bagus dengan rambut merahnya dan sikapnya yang cool, membuat disayangi beberapa fans khususnya golongan udara.


Tetapi untuk kaum pria, dan kemungkinan banyak golongan udara , perhatian kita mustahil dapat terlepas dari figur Nam Ji-ah di sinetron itu. Ji-ah punyai visual yang paling menarik dengan senyuman manis dan suara yang cute, mengingati saya pada figur Kim Jisoo dari girl grup Blackpink.


Seperti paket lengkap, Nam Ji-ah di sinetron itu tidak cuman diberkahi dengan visual yang cakap saja, tetapi kepandaian di atas rerata dan personalitas yang baik sekali juga. Ingin tahu darimanakah aslinya paket lengkap Nam Ji-ah itu berasal? Berikut 4 point pendukungnya.


1. Kepandaian Di atas Rerata

Figur Nam Ji-ah di sinetron "Tale of the Nine Tailed" ini benar-benar menunjukkan segi intelejensi yang paling di atas rerata. Hal tersebut bahkan juga telah diperlihatkan waktu umurnya baru mencapai 9 tahun.


permainan slot 3d yang memanjakan mata Waktu itu ada roh yang menyaru selaku figur ayah dan ibu Ji-ah, yang dipercayai telah meninggal dalam kejadian kecelakaan mobil dan sedang usaha menipu Ji-ah. Ji-ah kecil yang menyaksikan ada fenomena dari figur ibunya selanjutnya menguji apa dia betul ibunya ataulah bukan.


"Ibu, saya ingin makan kue kenari" kata Ji-ah. Sang ibu gadungan itu lalu berpura-pura cari kue kenari itu. Ji-ah yang mengenali jika ibunya ialah seorang dokter dan mustahil lupa jika dia alergi pada kue kenari, langsung menyerang ibu palsu itu dengan gunting.


Kepandaian Ji-ah yang lain juga tidak cuman diperlihatkan disana saja. Dia seringkali menerka gagasan curang Lee Rang yang di sejumlah adegan awalnya didapuk selaku antagonis narasi. Lantas di tengah sampai akhir narasi, Ji-ah dipertunjukkan bahkan juga tidak takut mendamprat Imoogi langsung face to face.


Walau sebenarnya notabene, Imoogi ialah antagonis khusus dalam narasi ini dan dijumpai punyai kemampuan fisik di atas rerata dan dapat membaca pemikiran. Ya, sebab kepandaian yang dipunyainya dan sanggup membaca keadaan secara baik, dia terus sanggup bisa lolos dari Imoogi yang jahat.


2. Tidak Mudah Berserah

Dari adegan awalnya sampai adegan paling akhir, benar-benar terpajang riil sikap tidak mudah menyerah watak Nam Ji-ah ini. Sikap berikut yang terkadang jarang-jarang dipunyai oleh beberapa orang. Umumnya berserah waktu hadapi jalan buntet, tetapi tidak dengan Ji-ah. Ada 2 episode yang minimal memberikan dukungan claim ini.


Pertama, waktu Nam Ji-ah berkemauan mendapati orang tuanya yang raib dalam kecelakaan mobil di Yeou Gogae. Ji-ah percaya jika ayah dan ibunya belum wafat tetapi cuman lenyap.


21 tahun berlalu kemauannya tidak luntur, dan pertemuannya dengan Lee Yeon pada akhirnya jadi jawaban atas penantiannya itu. Disini kita belajar, jika jika kita berkemauan, kemauan kita tinggal menanti waktu untuk terwujud.


Ke-2 , waktu Ji-ah hadapi penantian lama ke-2 nya. Kesempatan ini dia lagi menunggu Lee Yeon yang telah tanpa dan tidak bisa berinkarnasi kembali sebab telah secara sadar menyeburkan diri di sungai styx.


Walau berkali-kali dinasehati baik oleh Koo Shin-joo dan nenek Taluipa jika Lee Yeon tidak bisa kembali lagi hidup, tetapi Ji-ah lagi usaha cari langkah menghidupkannya kembali lagi. Hal tersebut lalu membuat nenek Taluipa tergerak dan mengeluarkan semua langkah yang pada akhirnya sanggup menghidupkan Lee Yeon kembali lagi. Ingin tahu bagaimana triknya? Karena itu menonton langsung hehe.


3. Ikhlas Berkorban

Kita setuju dong jika figur Ji-ah di sinetron "Tale of the Nine Tailed" ini ialah individu yang ikhlas berkorban? Tidak main-main, dia berani mempertaruhkan nyawanya loh, tidak cuma sekali tetapi 3x.


Pertamanya kali Ji-ah berkorban untuk Lee Yeon ialah 600 tahu lalu, di mana saat dia masih namanya A-eum. Dia minta Lee Yeon membunuhnya bersama-sama dengan Imoogi yang ada pada badannya.


Sesudah bereinkarnasi di hari esok, Nam Ji-ah kembali lagi pengin mempertaruhkan dianya untuk membabat Imoogi selamanya. Tetapi benar-benar kesempatan ini Lee Yeon mempersiapkan taktiknya dengan masak hingga Ji-ah tidak perlu mati untuk ke-2 kalinya.


Yang paling akhir ialah saat Lee Yeon telah terbenam di sungai styx. Ji-ah yang mendapati malaikat maut kesepuluh di mana dia berkuasa atas reinkarnasi karena kontribusi Lee Rang, tawarkan nyawanya untuk diganti dengan nyawa Lee Yeon.


Tetapi untungnya, nyawa Ji-ah tidak jadi diambil sebab Lee Rang lah memberikan nyawanya untun diganti dengan nyawa kakaknya. Dapat disebut ini ialah episode tersedih yang berada di sinetron "Tale of the Nine Tailed". Di sini diperlihatkan, baik Ji-ah atau Lee Rang, mereka siap berkorban untuk orang yang mereka sayangi yaitu Lee Yeon.


4. Sayang Orang Tua

Point ke-4 sikap Nam Ji-ah ini kelihatannya spesial dibikin penulis selaku kritikan sosial ke tindakan banyak orang saat ini. Beberapa orang yang mulai abai pada orangtua mereka, tidak perduli, atau bahkan juga malu pada orang yang menjaga mereka dari kecil ini.


Ya, figur Nam Ji-ah menunjukkan bagaimana orangtua semestinya diberlakukan selaku harta yang bernilai. Walau telah mendapati Lee Yeon selaku pasangan hidupnya, Ji-ah tidak pernah lupa ke orang tuanya.


Pertama kalinya ditanyakan oleh malaikat maut kesepuluh juga berkenaan apa hal paling bernilai buatnya, dia pilih mainan humor putar musik yang diberi ibunya saat dia berusia 9 tahun, pas saat sebelum mereka raib sebab kecelakaan di Yeou Gogae.


Dengan bekal mainan hanya itu, Ji-ah tegar untuk mendapati ibu dan ayahnya yang raib. Hal tersebut seolah menampar keras sikap warga pemula yang sejauh ini tidak perlakukan orangtua mereka secara baik, walau sebenarnya semestinya mereka mengucapkan syukur masih mempunyai orangtua yang sayang ke mereka.

Mga sikat na post sa blog na ito

Financiers worldwide have actually been actually attempting to change their portfolios

hese nanometre-sized balls made from silica or even hafnium dioxide

Lapas Cibinong Bogor Kembali Buka Kunjungan Secara Tatap Muka